xAI mendukung keamanan AI dan akan menandatangani Bab Kode Praktik Undang-Undang AI UE tentang Keselamatan dan Keamanan. Sementara Undang-Undang AI dan Kode Etik memiliki bagian yang mempromosikan keamanan AI, bagian lainnya mengandung persyaratan yang sangat merugikan inovasi dan ketentuan hak ciptanya jelas melampaui batas.

Perlu dicatat bahwa Undang-Undang AI UE masih mengikat Meta (selama mereka menjual di Eropa). Kode adalah alat kepatuhan sukarela yang menyediakan jalur yang telah disetujui sebelumnya untuk menunjukkan bahwa Anda memenuhi persyaratan Undang-Undang AI UE, tetapi jika Anda tidak menandatangani Kode Etik, Anda masih perlu menunjukkan kepatuhan dengan cara lain. Pasal 53 dan 55 Undang-Undang AI UE masih mencakup persyaratan khusus seputar dokumentasi teknis terperinci untuk pihak berwenang, berbagi informasi dengan penyedia hilir, kebijakan kepatuhan hak cipta, kerangka kerja keselamatan dan keamanan yang komprehensif, penilaian risiko, dan pelaporan insiden. (Demikian juga, xAI masih harus mengikuti Undang-Undang Hak Cipta UE). Kewajiban ini dimulai pada 2 Agustus 2025 untuk model baru dan Agustus 2027 untuk model yang sudah ada. Meta pada dasarnya mengatakan "kami akan mematuhi hukum, tetapi kami akan melakukannya dengan cara kami sendiri." Menurut pendapat saya, ini sebenarnya adalah jalan yang lebih sulit - tidak terlalu jelas bagaimana seseorang akan menunjukkan kepatuhan melalui cara alternatif dan Meta akan menghadapi "pengawasan yang lebih intensif" dari regulator. Keberatan utama Meta adalah bahwa Kode "memperkenalkan ketidakpastian hukum" dan "jauh melampaui ruang lingkup Undang-Undang AI" - pada dasarnya berpendapat panduan sukarela lebih memberatkan daripada teks sebenarnya dari Undang-Undang AI UE itu sendiri. Tetapi penolakan Meta untuk menandatangani Kode Etik berarti mereka bertaruh bahwa mereka dapat menunjukkan kepatuhan dengan lebih efisien dengan persyaratan mereka sendiri dan/atau menang di Pengadilan... strategi berisiko yang bisa menjadi bumerang jika regulator dan Pengadilan memutuskan pendekatan alternatif mereka gagal.